Takut Hantu
Cerita tentang hantu sebagai makhluk halus menakutkan
hampir selalu membuat anak-anak takut. Apakah itu sudah menjadi ajaran dari
leluhur? atau hasil doktrin tayangan televisi yang minus gizi dan kualitas?
Beruntunglah , si anak ini mendapatkan ajaran agama
yang sangat kuat dari kakek dan kedua orang tuanya yang lebih spesifik
menanamkan tauhid di masa perkembangannya.
Semuanya terlihat saat seorang guru mentor mereka meminta
untuk menutup pintu.
" Anak-anak, matahari sudah tenggelam. Semua anak-anak
wajib masuk rumah ya! Nggak ada yang di luar. Ustadza mau ambil wudhu dulu,
tolong pintunya ditutup ya? Jangan lupa baca basmallah" guru mentor mereka
terlihat sibuk membereskan peralatan belajar mereka.
“jika kalian memasuki waktu sore- maka tahanlah anak-anak
kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat
dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah
pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang
tertutup” (HR. Al-Bukhari no. 3304 dan Muslim no. 2012).
Sepintas ada seorang anak berteriak dengan kencang "Bu
guru, aku nggak berani tutup pintu. Takut hantu"
"Jadi, kamu lebih takut hantu dari pada takut Allah?
Hantu itu nggak ada. Yang ada itu syetan yang selalu menggodamu biar malas
melakukan kebaikan" wajah polos Qeyrah membantah tegas.
Jawaban Qeyrah membuat guru mentornya terhenti ketika
membereskan ruangan untuk sholat berjamaah. Ada haru menerbitkan syukur. Mutiara meneduhkan hati mengalir dari iman seorang anak yang berusia enam tahun.
Perkembangan pikir anak itu mulai berbuah ranum. Dasar akidah yang kokoh menjadi panduan anak menjalani harinya. Siapakah orang pertama yang membentuk pola pikirnya? Sungguh berbahagia memiliki anak-anak yang mulai paham tentang keesaan Allah.
Perkembangan pikir anak itu mulai berbuah ranum. Dasar akidah yang kokoh menjadi panduan anak menjalani harinya. Siapakah orang pertama yang membentuk pola pikirnya? Sungguh berbahagia memiliki anak-anak yang mulai paham tentang keesaan Allah.
***Bersambung
#Tulisan ini adalah konsep dari buku yang ingin saya garap
tahun 2019 (mohon doanya ya)
#CeritaTentangQeyrah
#TrueStory
#BuGuruMutiah
#CeritaTentangQeyrah
#TrueStory
#BuGuruMutiah
14 komentar
Cakep bun
REPLYlanjutkan buun
REPLYLanjut buun SEMANGAT
REPLYKeren Bun, ditunggu lanjutannya.
REPLYMasyaallah, boleh ditiru nih jawabannya Qeyrah.
REPLYKeren, Mbak. Semoga tercapai mimpinya. Memang orang tualah yang membangun pemikiran dan akhlak anak, terutama ibu.
REPLYSemoga lekas kelar ya mbak.... Menarik banget ini...
REPLYWah betul bund, saya gak kenalin kata "hantu" ke anak, sy lebih sering bilang "jin" atau syaitan, kita manusia kedudukannya lebih tinggi dari mereka, jadi gak boleh takut
REPLYmasyaAllah, bagus ide ceritanya mba.. semoga 2019 bukunya bisa terbit ya :)
REPLYLanjutkan
REPLYMbak Muti
Anakku juga kalau ke tempat gelap trys tolahtoleh kubilang gpp jgn takut takut tuh cm sm Allah yg penting hati2
REPLYLanjutkaan
REPLYAlhamdulillah, PR menanamkan tauhid sehingga berbuah keberanian anak sudah berhasil saya terapkan untuk si sulung. Memang butuh proses dan ada 'gangguan lingkungan' juga, sih.
REPLYOtw melakukan yg sama untuk si adek :)
Btw, semoga proyek bukunya dimudahkan Allah ya, Mbak. Aamiin
Qeyrah keren euy...
REPLYAnak saya yg sulung takut gelap, padahal nggak oernah diajarin ttg hantu.
Ditunggu lanjutannyya mbak, biar nisa dipetik pelajarannay..